Senin, 27 Januari 2014

Sisi Konseling

Apa yang dilaksud Pengertian Bimbingan dan Konseling?
Bimbingan & Konseling, Bimbingan ialah suatu Proses memberi bantuan (process of helping) terhadap individu agar bisa menerima  & memahami diri & lingkungan sekitarnya, mengarahkan diri, & menyesuaikan diri secara positif & konstruktif terhadap tuntutan norma-norma kehidupan (budaya & agama) sehingga dapat  mencapai kehidupan yang bermakna (bahagia, baik secara personal maupun sosial).”
Bimbingan & Konseling“Proses interaksi antara konselor-konselor dengan klien atau konselee baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya.”

  1. Bimbingan adalah Konsep dari kata bimbingan yang berasal dari kata “guidance”. Guidance yang  dalam artian mempunyai pengertian yang sangat luas, sehingga kata guidance di dalam bimbingan pendidikan selalu didefenisikan berdasarkan terhadap sudut pandang dari para ahli serta dengan penerapannya.
bk
Pengertian kita tentang bimbingan untuk lebih jelasnya, berikut adalah kutipan pendapat dari para ahli Sbb :  Tercapainya suatu tujuan dari bimbingan menurut kerja sama yang baik antara sekolah dan staf, yakni kepala sekolah, psikologi, pekerja sosial, dokter, dan guru konselor.Bimbingan ialah sebagai ” proses pemberian bantuan kepada seseorang untuk mengerti masalah dan dunianya” (Process of helping individuals to understand them selves and their word).
Sedangkan di dalam kurikulum tahun 1975, pengertian bimbingan ialah Sbb : Suatu proses bantuan yang diberikan terhadap para siswa/siswi dengan memperhatikan kenyataan-kenyataan dan kemungkinan-kemungkinan tentang adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam rangka perkembangan yang sangat optimal, sehingga mereka pun bisa memahami diri sendiri, bertindak serta bersikap, dan mengarahkan dari yang sesuai dengan tuntutan & keadaan sekolah, serta masyarakat & keluarga. (menurut Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan & Konseling 1992: 40).
Dari defenisi-defenisi diatas, sudah bisa disimpulkan bahwa bimbingan mempunyai beberapa kata-kata kunci dengan bersama arti Sbb :
1)      Tujuan dari bimbingan Sebagai proses untuk hasil yang menemukan dunia dan dirinya sehingga individu bisa memilih, berkembang sepenuh kemampuannya &                            kesanggupannya, memecahkan permasalahan, merencanakan lalu memutuskan, menyesuaikan dengan secara bijaksana, dan serta bisa memimpin dirinya sendiri                      sehingga individu bisa menikmati kebahagiaan batin yang sedalam-dalamnya & produktif untuk lingkungannya.
2)      Usaha Bantuan Kegiatan proses bagi menambah, menjelaskan, menyentuh, mendukung, merangsang, mendorong, agar individu dapat bisa tumbuh dari kekuatannya diri              sendiri.
3)      Konselor Individual yang sudah ahli dan mampu memberikan bantuan terhadap klien, bisa juga dibentuk ke dalam sebuah tim : kepala sekolah, perawat, dokter, psikologi,            dan guru konselor.
4)      Klien pada Individu yang normal yang membutuhkan bantuan untuk proses dalam perkembangannya.

Mencoba Mengenali Anak Non normatif

Anak normatik adalah Anak yang perkembangannya tidak sesuai dengan anak lain pada usia sebayanya.. 
Prinsip pendekatan perkembangan untuk melihat kelainan anak:
1. hanya terjadi pada anak yang mengalami perkembangan 
2. dipandang dalam kaitannya dalam perkembangan normal 
3. tanda awalnya harus dipelajari dengan serius 
Ada beragam patokan perkembangan normal dan nonnormal kelainan atau normatif 
1. model medis: kelainan jiwa sepei kelainan fisik, bersifat menetap,hasilproses fisologis & intrapsikis 
2. penyimpangan dari rerata: berbeda dari yang normal dengan model statistik 
3. penyimpangan dari ideal: menentukan kriteria kepribadian ideal yg sehat sbg acuan 
 
Faktor yang mempengaruhinya 
1. cetak biru biologis : down syndrome hemophilia 
2. genetik dan lingkungan : beda gender -> laki-laki lebih rapuh, msalnya infeksi, kesulitan beajar. intelegensi -> gen menentukan potensi max IQ, lingkungan menentukan luasnya pencapaian potensi tsb. 
Faktor yang epegaruhi perkembangan nonnormatif anak: 
1. keluaga: lamgsung (orang tua) dan tidak langsung (orang ke3) 
2. kemikinan, kecerdasan, putus sekolah, kesehatan, sikap antisosial 
3. perbedaan budaya: pemilihan baju atau pakaian, keluarga batih, peran kakek-nenek 
4. penanganan pada anak: medis(efek samping obat), terapi bermain (keterbtasan verbal), terapi terpadu (memberikan pelayanan terpadu), terapi keluarga (semua keluarga dan terapis), fisioterapis: perbaikan fungsi anggota tubuh